Thursday, May 24, 2007

Tak bisa ke lain hati...


Aku menulis cerita ini ketika jenuh mengerjakan tugas di depan computer at Duhig Library pada hari jumat...hitungan ke 52 hari sebelum meninggalkan brisbane.

Hari Kamis di Brisbane cukup istimewa bagiku, karena hari ini aku bisa keluyuran di mall until late (kalo hari-hari yang laen, mall udah kudu pada tutup sejak jam 5.30 sore...untuk yang satu ini aku masih njagoin mall2 di Indo).

Puas nongkrong di Indooropilly shoopingtown, jam 7.30 pm aku cabut mo catching bus untuk pulang ke rumah (capek soalnya)...sayang " I missed the bus". Jadwal bus selanjutnya ntar setelah jam 8.30..wah..wah artinya sejam lagi baru bus berikutnya nongol, bisa bertelor aku sebelum bus-nya datang. Untuk urusan-urusan begini aku biasanya cepat ngambil inisiatif..biasa..mutar haluan. Jadilah aku ngambil bus 444 trus stop di Toowong village.. (hmm another shoopingtown in Brisbane). Yuuppp... tidak lebih 5 menit, bus yang kuincer datang, and hup..I just Jumped on the bus, took the frontlline seat, leaning backward, closed my eyes and relax. Inilah yang kusuka dari Brisbane...feeling secure.

Aku turun di bus stop tepat depan Toowong village, tak bermaksud singgah dimall, aku melenggang santai aja menyusuri High street yang terbentang redup di depan mall Toowong menuju bus stop selanjutnya. Kulihat jam tanganku..hmm jam 8 tepat, berarti aku bisa menghemat waktu setidaknya 45 menit untuk tiba di rumah.
Ternyata temaramnya lampu di sepanjang jalan ini menghadirkan suasana aneh dalam hatiku...sedih. Tak sadar kupejamkan mataku sebentar. Ahhh I have spent almost 2 years living in this country...am I going to miss it??? satu hentakan dalam hatiku berseru kencang...yes..I'm gonna miss this place...for sure!!!

Tak terasa, aku sampai di bus stop selanjutnya. Sepi..tidak ada siapa-siapa. Artinya bus yang ku maksud baru saja lewat. Tak apalah...aku membatin. Ku hempaskan bokong-ku di kursi kayu yang lapuk berwarna coklat...dingin.. (kan udah winter neehh). Tak sadar kupandangi satu cahaya terang yang berasal dari tower Toowong shooping centre. Ku pandangai lekat-lekat..lama...dan...lama. Seolah aku berusaha menggambarkannya dengan jelas dalam setiap belahan otakku agar bila saatnya aku rindu akan kota ini..aku bisa me-refleksinya dengan cepat. Satu titik air mata jatuh disudut mataku...kubiarkan perasaanku larut...aku menikmatinya.

Brisbane...
Memang cuma 2 tahun. Bagi sebagian orang mungkin hanya sepenggal waktu yang singkat. Bagikupun memang singkat, tapi memberikan pengaruh yang sangat besar pada diriku. Secara fisik, aku akui kalau aku mengalami alterasi...kemuduran secara kualitas dan kuantitas (apalagi di-overload dengan stress yang berkepanjangan...hm..keriput dah..). Tapi dari segi emotional wellbeing....aku menjadi semakin yakin dengan pilihanku, jalan hidupku, keputusanku dan apapun itu yang menuntut kontribusi mental...improved significantly. Being involved within international community is a great opportunity for me. I've learnt alot..
I've learnt how to love...
how to hate...
how to cope...
how to act...
how to deal...
how to communicate...
how to lose..
how to feel failure...
how to manage...and

Mengakhiri cerita ini sayup-sayup kudengar lagu "tak bisa ke lain hati" punya KLA
"Begitu lelah sudah..ku harus menepi...
Biduk tlah ditambatkan..berlabuh di pantaimu
sisi ruang batinku..hampa rindukan pagi...
tercipta nelanngsa....merenggut sukma..
terwujud keinginan yang tak pernah terwujud..."


Memoar in St.Lucia..mengisi satu rongga dalam lobus hatiku yang paling dalam

1 comment:

Inayah said...

sama dong, au juga masih terbayang-bayang aja tuh Indooroopilly mall, kalau dulu tinggal jalan kaki aja, sekarang kalau mao kesana...cukup bayangin doang...he he he