Sunday, April 29, 2007

Ago ergo erigo...

I act therefore I construct....
Sometimes we require a global perspective, and to confront many other obstacles, before we reach what we set out to achieve. Never give up. The harder we push, and the harder we examine the situation, the more likely our chance of success. If we do give up, pursue a constructive and beneficial course of action anyway. Some things are not meant to be.

©Steve Smith & Edward de Bono Creative Team 1997

Wednesday, April 25, 2007

25 April 2007




Waktu hidupku berkurang setahun...
Tak banyak yang kubuat, tak ada yang tersisa...
Aku hanya ingin hijrah, lahir dan bathin

Amin...

Tuesday, April 24, 2007


Ini lho si imut ketika ikut berpartisipasi merayakan Hari Kartini 2007, ketika iseng aku bertanya..who is Kartini sweety?? dijawab aja sekenanya.."my friend".

Ketika melanosit menjadi sekat...

Kemarin pagi aku berjalan menyusuri trotoar depan kantor pos dikampusku menuju biological science library. Sengaja aku berjalan agak lambat untuk menikmati pemandangan sibuknya orang-orang lalu lalang dengan tujuannya masing-masing. Sesekali aku mendapati bule berjalan bergegas dengan mimik tegang, alis bertaut dan mulut komat-kamit tak berhenti seperti sedang menyemburkan sumpah serapah (atau mungkin sedang berdoa?? who knows-lah, mending tidak berburuk sangka). Berkutat dengan pikiranku...aku tersenyum sendiri.
Langkahku terpotong oleh sepasang bule lainnya yang tidak tahu darimana datangnya tiba-tiba sudah berada setengah meter di depanku.

Sejenak aku mengamati kedua bule itu dari belakang. Kulit mereka putih bangeeett...tanpa sadar aku bandingkan dengan kulitku yang jauh lebih gelap. Otakku secara refleks bermain lagi. Ahh..kulit hitam dan putih (sebenarnya pucat lho!!) kan hanya bergantung dari kadar melanosit dalam jaringan kulit. Seharusnya tidak ada hubungannya dengan fungsi thalamus otak dalam penganutan satu norma dan budaya (atau memang ada???). Beberapa hari lalu aku sempat membaca sebuah artikel yang membandingkan tingkat kecerdasan ras kulit hitam dan kulit putih. Hasilnya? sudah bisa ditebak... menurutku sih itu lebih cenderung ke racial chauvinism..menggunakan topeng scientific research untuk "memojokkan" yang lain (ihh kok aku skeptik gitu ya??). Dalam satu kelas diskusipun si kulit putih itu selalu merasa dirinya pintar..ngomong aja (malah cenderung mengada-ada kalau dipikir....tapi kali ini aku lagi emoh mikir).

Tapi kenapa hasil penelitian itu ada?..ahh metode penelitian yang digunakan harus dipertanyakan ke absahannya. Kalau cuma makai qiuck-survey atau another descriptive tool..biasnya masih bisa gede. Tapi coba kalau pakai metode longitudinal study dari sejak zaman nabi adam dulu (eh..nabi Adam itu kulit apa yah???), aku masih bisa nerima. Lagian kenapa cuma membandingkan kulit putih sama hitam? kan masih ada kulit merah keturunan Winnetou atau kulit kuning (bangsa china tuh). Ahh.. melanosit itu..fungsinya yang mulia untuk melindungi manusia dari efek negatif sinar UV (dan berlaku untuk semua orang tanpa membedakan suku, bangsa dan agama), ternyata disalahgunakan oleh sebagian orang untuk mendiskriminasikan sebagian yang lainnya.

Monday, April 23, 2007

Apa jadinya dunia tanpa dokter....
Yang jelas di Indonesia tidak akan ada Ikatan Dokter Indonesia, yang ada mungkin Ikatan Dukun Indonesia, teknologi yang menunjang kinerja dukun juga bisa lebih maju dibandingkan sekarang ini (yang cenderung stagnasi karena kalah saing sama dokters....kagak juga tuh). Mungkin perusahaan-perusahaan farmasi akan didominasi oleh produksi minyak urut, dupa inhaler, ...tauk ah gelap.

Sunday, April 22, 2007

Srikaya ala Aussie

Ehhh..suerrr deh...baru kali ini rasanya lihat buah srikaya (kalau memang itu srikaya) di Brisbane. Ukurannya 2 kali lebih besar dari srikaya ala Indo. Orang ostrali sini menyebutnya dengan "custard apple" gitu lho!!!. Entah apa itu nenek moyang srikaya indo ya?? (kalo' moyang khan aturannya udah harus punah!). Ato apa srikaya Indo yang kena marasmus-kwashiorkor gitu kali ya??? sampai ukurannya jauh lebih kecil.

Menghitung hari menggapai matahari...

Dua tahun yang lalu (tapi rasanya masih seperti kemarin...), aku terbaring tak berdaya di atas tempat tidur di sebuah rumah sakit di kotaku, kolaps ketika harus bertugas siang malam di unit gawat darurat (di rumah sakit yang sama) melayani antrian pasien yang berdatangan tak ada hentinya karena endemi demam berdarah. Pada hari ke-dua aku terbaring, suamiku tersayang memberiku sebuah amplop coklat se-ukuran kertas HVS dengan namaku tercetak rapi diatasnya. Apa ini?.. tanyaku. "Buka saja" jawab suamiku....tersenyum.
Letter of acceptance from the University of Queensland..alhamdulillah, aku diterima di UQ. Aku tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagia itu, dan setidaknya bisa menjadi katalisator kesembuhanku. Itu skenario pertama dua tahun yang lalu.

Hari-hari selanjutnya aku sibuk mempersiapkan segala dokumen dan barang-barang yang sepertinya akan aku butuhkan di sana. Rasanya aku betul-betul sibuk (maklum, waktu yang tersisa hanya kurang lebih 2 bulan untuk mempersiapkan segalanya). Pagi hari aku ke kampus untuk mengajar mahasiswa dan sore harinya aku harus stand by kembali di rumah sakit. Praktis waktu yang bisa kupakai untuk sibuk ini-itu, belanja sana-sini dan mengurus berkas-berkas adalah waktu yang tersisa diantaranya. Anak-anak...kasihan, harus selalu ku titip di rumah ibuku (walau kadang mereka protes...anyway..thanks mom!).

Tanggal 5 juni 2005, aku berangkat meninggalkan anak-anak ku, suamiku, orang tuaku, kotaku bahkan negaraku, menuju ke suatu tempat yang sama sekali asing bagiku. Perasaanku tidak karuan, antara bangga, bahagia dan sedih (rasanya mungkin seperti makan tom yum..he..he). Saat pesawat Qantas yang aku tumpangi lepas landas, aku merasa dadaku sesak menahan rasa sedih, leherku sakit menahan tangis, mataku basah, pipiku pias dan bibirku bergetar. Ada rasa haru dan bangga (smoga bukan kesombongan) menggerayangi hatiku. Pikiranku kembali pada bapak dan emakku. Ingin rasanya aku menciumi kedua kaki mereka sebagai rasa terimakasih dengan didikan mereka atas diriku....bye..bye house, then the first scenario was ended.

to be continued...

Wednesday, April 18, 2007

Another bad day of mine

Sometimes we just do not know why everything went wrong unpredictebly then we gonna say it simply "my bad day". Some people will accept it and some others won't. It is a thought in your mind that will lead you to pick up the right choice.
Today..I thought I get another "bad day".
It was actually linking to what I did the day before. Yesterday, I was practicing sprinting, vertical jumping, single step jumping, long standing jumping and 10and 30 seconds anaerobic power at Connell building (all these tests are commonly found in sports science). Everything was running smoothly at that time, I even gained my best score ever in long standing jumping. It was in the evening when I started to get sore on both my thigs and legs. I couldn't lift them up, the sore leg just set me lying down on my bed at all night long doing nothing.
Early in the next morning (i.e this mornig), like usually, I gotta get up at 4am in the morning then set myself ready to go for work. All at once I realised that I could not walk properly...
Oh my God...I would be late to go to work....,and it was true, I was coming lately to work and got "spicy"words from "the men behind the gun"..then everything went bad all day long....

Monday, April 16, 2007

Today I got...

Akhirnya thesis-ku di-approve juga sama si supervisor. Ada perasaan puas menari-nari didalam hatiku (soalnya di-approve + di puji.."well done, you have done an interesting project so you're in a good shape to pass this course"..gitu lho katanya). Tapi aku juga tahu, belum saatnya untuk terlalu berpuas-puas karena ini merupakan langkah awal untuk menerapkan apa yang telah aku raih, dan masih harus meraih dan meraih lagi. Jalan masih panjang...aku tahu itu. Aku harus terus berusaha untuk meraih yang terbaik..doing another research, more studies, exploring and expanding my skill and knowledge..wow..I love it!

Saturday, April 14, 2007

Lelahnya perasaan dan pikiranku hari ini

Malam ini kepalaku rasanya berat..puyeng, tapi mataku tidak bisa terpejam. Pikiranku melayang entah berada dimana dan tak tahu pula akan berhenti dimana. Kucoba memejamkan mata, menyatukan pecahan-pecahan alam bawah sadarku dan mencari tahu apa gerangan yang menyebabkan kepalaku terasa sangat berat.
Ahhh...akhirnya ketemu juga.
Ternyata hari ini otak dan hatiku bekerja dengan teramat keras. Otakku bekerja ekstra untuk menyelesaikan bagian-bagian thesisku yang perlu di tambal atas permintaan mas Sean Tweedy, supervisorku. Sebenarnya tambalannya tidak begitu banyak (setidaknya tidak sebanyak ketika harus memulai menulis chapter one-nya). Tapi tetap harus berpikir hingga memeras cadangan glukosa di otakku..yah namanya juga English is not my first language. It's a challenging!! (he..he meminjam istilah seseorang ketika harus berhadapan dengan sebuah masalah) yes..it's true but it's driving me crazy as well..gitu lho!
Wesss (minjam istilahnya neneng, flatmate-ku di St Lucia-brisbane sejak november akhir tahun 2006), setidaknya dengan sedikit memaksakan diri plus punggung serasa di gebuk (buk..buk..buk), siang tadi (tepatnya pukul 1.24 pm) thesisku berhasil ku-submit (tinggal nunggu feedback lagi neehh!!!). Plong rasanya hatiku, tapi kepalaku nyut-nyutan karena badanku jatuh diambang hypoglikemik...gak pa-pa..khan bisa makan...

Dengan mata masih terpaksa dipejam, aku tersenyum sendiri..ternyata itu yang membuat otakku lelah hari ini... lalu apa yang membuat hatiku juga lelah??? pertanyaan itu tidak segera terjawab karena aku tidak segera mencari jawabannya. Kutelungkupkan badanku di atas tempat tidur. Aku tersedu...hik..hik..(baca: nangis). Apa gerangan yang membuat hatiku teramat galau dan sedih? Kembali kucoba merangkai kejadian-kejadian seharian ini dalam pikiranku...
Ah..aku tahu. Satu pemandangan menyakitkan terhampar di depanku siang (menjelang sore) tadi. Kejadian yang terus berulang membuat intensitasnya semakin menyakitkan. Aku melihat dua punggung yang berjalan membelakangi diriku..menjauh dan semakin menjauh. Dua punggung yang dulunya sering ku pakai untuk bergayut dan berbagi suka dan derita, kini berbalik arah dan menjauh...dalam waktu yang bersamaan. Aku merasa terkhianati (ah..masa siyyy??). Dalam perjumpaan pun tak ada sapa riang dan senyum mesra seperti dulu... kalaupun ada, semuanya terasa dipaksakan. Ada apa dengan ke dua punggung itu? pertanyaan yang tak terselesaikan ..
Yang lebih melelahkan karena aku sepertinya aku tdak berhenti menyalahkan diriku sendiri (is it a typical of me??)...

Sisa hariku kuhabiskan dengan berusaha menenangkan diri, berbicara dengan hati nuraniku, menciumi wangi harum sarung bantalku (yang baru saja aku cuci), surfing di search-engine, menghabiskan sepiring buah plum yang baru saja aku beli di Toowong village (biasanya habis dalam 2-3 hari)..de el el..apa saja...yang bisa membuat mataku terlelap...dan akhirnya aku betul-betul kelelahan lahir bathin dan...falling into asleep....zzzzzzzz

St Lucia, Autumn 2007
sekeping hatiku luruh di satu titik di tanah ini