Thursday, February 26, 2009

SAMPAI BATAS MANA RASA SALING MEMILIKI ITU ADA...

Tulisan ini terinspirasi dari kisah cinta dua orang anak manusia yang berlainan ras.
Semuanya berawal dari kisah cinta monyet mereka yang terjalin sejak keduanya masih duduk dibangku SD. Sebutlah mereka .....Mustafa dan Hwe Ping. Kisah cinta mereka termasuk sangat klasik... tumbuh sejak kali pertama pandangan mereka bertemu (padahal kalau dipikir-pikir anak se-kecil mereka itu tau apa soal pandangan pertama. Bisa saja pandangan mereka bertemu karena si anak lelaki ingin mengejek mata si anak perempuan yang teramat sipit --warisan dari rasnya memang begitu. Atau karena si anak perempuan ingin mengejek hidung si lelaki yang nyaris gak bisa dibedakan mana jidat mana dagu..... Yah tapi begitulah sifat hakiki dari cinta...tidak mengenal ras, usia dan struktur anatomi)
Cinta itu kemudian tumbuh dan berkembang dalam suasana kampung dengan segala keterbatasannya. Terbatas oleh gunjingan dan syak wasangka orang-orang kampung yang sungguh menikmati bila ada topik gunjingan yang baru dan hangat, yang juga dengan sepenuh hati akan menyebarkan virus ini kepada sekawanan tukang gunjing lainnya -- dengan kecepatan penyebaran mengalahkan kecepatan penyebaran virus flu burung.
Terbatas oleh waktu...karena entah mulai kapan dikampung mereka diberlakukan jam malam yang tersirat...maksudnya begini-- anak-anak dikampung Mustafa dan Hwe Ping hanya boleh bermain sampai waktu menjelang magrib. Setelah beduk magrib berbunyi mereka tidak boleh lagi keluar rumah kecuali untuk shalat dan ngaji di langgar...begitulah kira-kira
Tapi segala keterbatasan itu tidak jua menyurutkan jalinan cinta kasih mereka..terus...dan terus..hingga pada suatu ketika mereka harus berpisah..... (to be continued...)

1 comment:

Ella Harini said...

tulisan yg ngena banget. Silakan berkunjung ke blog ku juga.. :D